vidyasena header background

Vyagghapajja Sutta - Sutta tentang empat kondisi yang mendukung kebahagiaan berumah tangga

oleh Fany Meganingrum 2 tahun yang lalu
Keluarga bahagia - Vidyasena Vihara Vidyaloka

Sutta ini merupakan salah satu khotbah yang disampaikan Sang Buddha kepada seorang perumah tangga bemama Vyagghapaija. Sutta ini berisi tentang bagaimana cara menjaga dan meningkatkan kemakmuran serta bagaimana cara menghindari kehilangan kekayaan bagi seorang perumah tangga. 

Dalam khotbahnya itu, Sang Buddha mengatakan bahwa ada empat kondisi pokok yang dapat dilakukan untuk mencapai kesejahteraan materi dan ada empat kondisi pokok .untuk mencapai kesejahteraan batin yang harus dilakukan oleh seorang perumahtangga.Namun pada kesempatan ini saya hanya akan menjelaskan keempat kondisi pokok untuk. mencapai kesejahteraan materi.

Keempat kondisi pokok dalam mencapai kesejahteraan materi adalah :

  1. Kecakapan dalan usaha yang tekun ( utthanasampada )
    Kecakapan ini berhubungan dengan mata pencaharian seorang perumah tangga.Apapun mata pencaharian seorang perumah tangga, apakah petani, pedagang, bussinessman, atau yang lainnya, ia harus melaksanakannya dengan penuh ketekunan, dan rajin. Dengan kata lain, kita melakukannya dengan sepenuh hati, tidak setengah-setengah. Seperti kata pepatah, “Jika ingin meletakkan letakkan semuanya, jika ingin mengambil, ambillah seluruhnya.” Kita juga harus mengerahkan usaha untuk melakukan hal-hal yang harus dilakukan sendiri dan melimpahkan kepada orang lain hal-hal yang tidak dapat dilakukan sendiri. Dan tidak kalah penting adalah menghindarkan diri dari kemalasan. Ingat, kemalasan adalah sumber dari kehancuran.
  2. Kecakapan dalam memperhatikan ( arakkhasampada )
    Kekayaan apapun yang telah dimiliki oleh seorang perumah tangga adalah merupakan hasil dari usaha dan jerih payahnya sendiri. Oleh karena itu, kekayaan yang telah kita miliki haruslah kita jaga dengan baik. Dikatakan dalam Vyagghapaija Sutta bahwa, kita harus melindungi harta dan kekayaan yang telah kita peroleh sehingga air tidak dapat menghanyutkannya, api tidak dapat membakarnya dan para raja tidak dapat menyitanya. Jadi, kita harus benar-benar menjaga segala kekayaan yang telah kita peroleh. 
  3. Persahabatan yang baik ( kalyanamittata )
    Dalam kehidupan berumah tangga, kita tidak terlepas dari komunikasi/hubungan dengan perumah tangga lain. Dari pergaulan yang baik ini, kita diharapkan agar dapat mencontoh cara perumah tangga lain dalam bersikap untuk menjalani penghidupannya. Oleh karena itu, kita hendaknya mencari pergaulan dengan seseorang yang telah mempunyai usaha dan berkembang di dalam kekayaan, kemakmuran dan memiliki empat kebajikan seperti keyakinan, kemoralan, kedermawanan dan kebijaksanaan.
  4. Penghidupan yang seimbang ( samajivikata )
    Penghidupan yang seimbang berhubungan erat dengan pendapatan dan pengeluaran. Sebagai seorang perumah tangga kita harus memperkirakan antara pemasukan dan pengeluaran. Penghidupan akan seimbang apabila pengeluaran lebih kecil daripada pendapatan. Tetapi bukan berarti kita boleh hidup dengan kikir atau bahkan terlalu boros. Dikatakan dalam Vyagghapaija Sutta, jika seseorang yang memiliki pendapatan kecil tetapi boros, maka akan ada Orang lain: yang berkata “Orang ini" menikmati hartanya seperti makan apel kayu” mengguncang satu pohon dan membuat semua buah yang ada baik yang sudah matang atau yang belum jatuh ke tanah dan menjadi sia-sia. 
    Penghidupan yang seimbang juga dapat dicapai jika kita menghindari empat sumber kemiskinan, yaitu pesta pora, mabuk-mabukan, perjudian dan berkumpul/bergaul dengan orang jahat. Hal ini dapat diumpamakan dengan sebuah tangki yang mempunyai empat jalan keluar. Jika keempat jalur itu dibuka dan tidak ada cukup air yang masuk ke tangki, lambat laun tangki itu akan kosong. Demikian pula harta kita, lambat laun akan habis.

Artikel Terbaru