Sahabat Sejati
Istilah sahabat atau persahabatan, sudah sangat sering kita dengar. Bahkan kita semua pastinya memiliki seorang sahabat. Sahabat merupakan sebutan umum yang digunakan oleh kebanyakan orang ketika mereka sudah saling mengenal dekat antara satu orang dengan orang lainnya. Bagi kebanyakan orang, memiliki sahabat sangat menyenangkan. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan dengan adanya sahabat, mereka dapat saling berbagi pengalaman atau cerita yang mereka miliki, bahkan mereka juga bisa saling bertukar rahasia mereka. Seperti itulah kebahagiaan yang mereka dapatkan dari memiliki sahabat. Namun, apakah selama ini kita sudah yakin jika kita sudah menjadi sahabat yang baik untuk sahabat kita? Apa kita sudah yakin jika kita sudah bergaul dengan sahabat-sahabat yang baik?
Sekarang ini, banyak sekali orang yang salah dalam mengartikan tentang sahabat. Banyak dari mereka juga salah dalam memilih sahabat bahkan mereka akhirnya terjerumus dalam pergaulan yang salah. Memang benar kita sebagai manusia bebas untuk berteman dengan siapapun tanpa memandang mereka dari kalangan mana. Namun, perlu diingat bahwa yang dimaksud dengan bebas bergaul disini adalah dalam bergaul kita tidak boleh membedakan apakah Ia dari kalangan atas, menengah, atau kalangan bawah sekalipun. Dalam bergaul, kita harus bersedia merangkul dan terbuka dengan mereka. Namun perlu diingat, kita juga harus memilih teman dalam bergaul. Memilih di sini maksudnya adalah memilih teman yang mampu mengarahkan kita ke arah yang baik dan benar, bukan malah sebaliknya menjerumuskan serta membuat diri kita menderita. Seperti banyak yang kita lihat di dalam kehidupan ini baik melalui media massa maupun secara langsung, banyak remaja yang mengalami putus sekolah akibat salah pergaulan. Hal seperti ini sungguh suatu keadaan yang menyedihkan dan dapat menurunkan moral bangsa.
Secara umum, pengertian persahabatan adalah istilah yang menggambarkan kerjasama antara dua orang atau lebih. Dalam pengertian ini, persahabatan dapat dikatakan sebagai proses interaksi yang saling berbalasan. Sahabat sejati adalah sahabat yang tidak dapat dipisahkan oleh diri kita, mereka juga selalu mengarahkan kita ke arah yang benar serta membimbing kita untuk menjadi lebih baik. Dalam agama Buddha, guru agung kita Sang Buddha telah menjelaskan bagaimana sahabat sejati itu. Persahabatan di dalam agama Buddha, dijelaskan dalam banyak sutta antara lain:
I. Dalam Sutta Nipata dijelaskan bahwa:
- Ketahuilah dengan baik bahwa “Dia bukanlah temanku” bila dia berperilaku tanpa malu, bila dia menghina temannya, bila dia berkata “Aku adalah temanmu” namun tidak melakukan apa pun untuk membantu (Hiri Sutta-mengenai persahabatan sejati). Nah, maksudnya di sini adalah seseorang yang dapat dikatakan sebagai sahabat sejati bila ia memiliki rasa malu. Rasa malu di sini artinya ia malu untuk berbuat jahat dan takut akan akibat perbuatan jahat tersebut. Ia juga selalu membantu kita dalam bentuk tindakan nyata dan bukan hanya bisa berbicara saja. Apabila Ia memiliki sikap yang sebaliknya, maka orang tersebut belum bisa dikatakan sebagai seorang sahabat sejati. Orang bijak akan melihatnya sebagai orang yang hanya bicara saja, tetapi tidak bekerja.
- Ia bukanlah teman sejati bila selalu senang jika ada pertengkaran dan hanya mencari-cari kesalahan. Teman sejati yang sesungguhnya adalah orang yang tidak dapat dipisahkan darimu oleh orang lain, bagaikan seorang anak yang berada dipelukan ayahnya (Hiri Sutta-mengenai persahabatan sejati).
II. Dalam Angutta Nikaya VII, dijelaskan bahwa seorang sahabat patut diikuti bila ia memiliki tujuh hal, yaitu:
- Ia memberikan apa yang sulit diberikan. Contohnya,ada dua orang sahabat. Salah seorang dari sahabat itu memiliki sepotong roti, sedangkan yang satu lagi tidak memiliki makanan apapun, sedangkan pada saat itu keduanya dalam kondisi yang sangat lapar. Akhirnya teman yang memiliki roti ini rela membagi rotinya kepada temannya yang tidak membawa roti sehingga temannya tersebut tidak menderita.
- Ia melakukan apa yang sulit dilakukan. Contohnya, dua orang pemuda bersahabat akrab. Mereka sama-sama menyukai seorang gadis yang sama. Pemuda A mengalah dan lebih memilih merelakan si gadis untuk sahabatnya. Hal ini karena pemuda A berpikir, lebih baik tidak mendapatkan gadis tersebut dari pada persahabatannya runtuh karena mendapatkan gadis tersebut.
- Ia dengan sabar menanggung apa yang sulit ditanggung. Contohnya, sahabat A rela menanggung rasa sakit yang luar biasa demi melindungi sahabat B dari amukkan massa yang tanpa sebab menyerang sahabat B, sehingga sahabat A harus menderita dalam jangka waktu yang lama.
- Ia memberitahukan rahasianya sendiri. Contohnya, sahabat A memiliki sebuah rahasia yang mungkin baginya harus dipendam untuk meyelamatkan dirinya, namun karena ia memiliki rasa percaya yang tinggi dengan sahabat B, ia memberitahukan rahasianya tersebut kepada B.
- Ia menjaga rahasia orang lain. Maksud kalimat di atas adalah sahabat menjaga rahasia yang diceritakan padanya dan ia tidak akan menceritakan rahasia tersebut meskipun ia disuap dengan berbagai macam hadiah.
- Ia tidak meninggalkan orang di dalam kemalangan. Seorang teman dikatakan teman sejati apabila teman tersebut selalu merangkul kita dan mengarahkan kita kearah yang baik dan tidak meninggalkan kita didalam kemalangan atau kesulitan.
- Ia tidak meghina seseorang karena kemalangannya. Seorang teman bisa dikatakan teman sejati apabila teman tersebut bersimpati terhadap kita ketika kita mengalami kesulitan. Bukan malah sebaliknya, merasa susah melihat kita ketika kita susah dan merasa senang melihat kita susah.
III. Dalam Sigalovada Sutta dijelaskan, ada empat macam manusia yang harus dipandang sebagai sahabat sejati, yaitu :
1. Sahabat yang suka menolong. Atas dasar hal apakah sahabat yang suka menolong harus dipandang sebagai sahabat sejati?
- Ia menjaga dirimu ketika engkau tidak siaga. Maksudnya adalah seorang teman sejati akan menjaga temannya dikala temannya tersebut sedang lengah. Misalkan, pada saat berkemah malam hari, ada satu orang yang tidak tidur untuk menjaga teman yang lainnya yang sedang terlelap tidur.
- Ia menjaga milikmu sewaktu engkau sedang lengah. Maksudnya adalah seorang teman sejati akan ikut menjaga apa yang engkau milki ketika engkau dalam keadaan yang tidak siaga. Misalkan, ketika sedang berjalan-jalan dan saat itu kondisi sedang ramai. Pada saat itu diri kita sedang tidak waspada karena terlalu ramai, kemudian ada seseorang yang hendak mengambil barang yang kita bawa, namun karena ada seorang teman yang ikut siaga menjaga apa yang kita miliki, akhirnya barang tersebut tidak dapat diambil oleh orang yang berniat jahat tersebut.
- Ia akan melindungimu ketika engkau sedang ketakutan. Maksudnya disini adalah seorang teman sejati akan melindungi kita disaat kita merasa ketakutan. Misalkan, ada dua sahabat, sahabat A takut akan kegelapan, kemudian dia disuruh untuk berjalan sendiri melewati kuburan yang sangat gelap dan seram. Saat itu sahabat B akan melindungi dengan cara mengajak A untuk berjalan bersama sambil menjelaskan bahwa tidak ada yang harus dikhawatirkan.
- Jika engkau mau mengerjakan sesuatu, ia akan membantumu dengan bekal dua kali lipat dari apa yang engkau butuhkan. Maksudnya adalah saat kita hendak mengerjakan sebuah pekerjaan, teman kita ini selalu bersiaga dengan cara menyiapkan segala sesuatu yang kita perlukan lebih banyak dari yang kita minta. Misalkan, saat kita sedang membuat tugas, teman kita membawa perlengkapan lebih banyak dari yang kita bawa, sehingga kita tidak terlalu sulit apabila membutuhkan sesuatu.
2. Sahabat diwaktu senang dan diwaktu susah. Atas dasar apakah sahabat diwaktu senang dan diwaktu susah harus dipandang sebagai sahabat?
- Ia menceritakan rahasianya kepadamu. Misalkan, teman kita memiliki sebuah rahasia, kemudian rahasia yang dia miliki itu diceritakan kepada kita sebagai bukti bahwa ia percaya kepada kita sebagai seorang sahabat.
- Ia merahasiakan rahasiamu. Maksudnya adalah kita memiliki sebuah rahasia dan kita menceritakan rahasia tersebut kepada teman kita, kemudian teman kita tersebut menjaga rahasia kita meskipun teman kita tersebut dipaksa orang lain umtuk menceritakan rahasia kita.
- Jika engkau dalam kesusahan ia tidak akan meninggalkanmu. Misalkan, ada sahabat B yang sedang mengalami musibah kebakaran, saat itu sahabat A datang kepada sahabat B. Sahabat A memberi semangat dan mendukung sahabat B agar tidak menyerah meskipun sedang terkena musibah.
- Ia bersedia mengorbankan nyawanya untuk membela dirimu. Misalkan, kita sedang berjalan jalan di hutan, karena kamma buruk sedang berbuah kita bertemu dengan perampok. Saat itu, sang perampok memberi pilihan, temanmu yang selamat atau dirimu. Nah, kemudian sang teman menjawab, “Biarkan dia pergi, wahai perampok. Biar saya yang menggantikannya”.
3. Sahabat yang suka memberi nasihat baik. Atas dasar apakah sahabat yang memberi nasihat baik harus dipandang sebagai sahabat sejati?
- Ia akan mencegah engkau berbuat salah. Misalkan, ada dua orang sahabat yang sedang berjalan disebuah taman. Si A melihat ada seekor ular yang sedang lewat. Muncullah keinginin si A untuk memukul ular tersebut, namun dicegah oleh si B. Si B mencegah si A karena hal tersebut dapat merugikan mereka berdua.
- Ia menganjurkanmu untuk berbuatbaik. Misalkan, ada sepasang sahabat sedang berjalan, mereka bertemu dengan seorang pengemis renta. Si A memberikan dana kepada sang pengemis, namun si B tidak. Si A pun menganjurkan si B untuk melakukan perbuatan baik yang sama juga karena hal itu sungguh bermanfaat untuk diri si B sendiri dan bermanfaat bagi si pengemis.
- Ia akan memberitahukan engkau apa yang belum pernah engkau dengar. Misalkan, si A sedang tidak bisa masuk sekolah karena sakit. Si B dengan senang hati datang menjenguk sambil menjelaskan apa saja yang terjadi di sekolah ketika si A tidak masuk.
- Ia menunjukkan engkau jalan ke surga. Menunjukan jalan ke surga maksudnya adalah seorang sahabat akan menuntun kita kearah yang benar sehingga kita bisa mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, sehingga kita bisa melakukan perbuatan baik dan mengikis perbuatan buruk, dan akhirnya kita dapat terlahir dialam yang berbahagia atau alam surga.
4. Sahabat yang selalu memperhatikan keadaanmu. Atas dasar apakah sahabat yang memperhatikanmu harus dipandang sebagai sahabat sejati:
- Ia tidak bergembira atas kemalangan yang menimpa dirimu. Misalkan, ada sepasang sahabat. Si A dan B. Saat itu si B sedang memiliki masalah. Si A mengetahui hal tersebut. Si A tidak bahagia, ia pun langsung mendekati si B dan membantu menyelesaikan masalah si B.
- Ia turut bergembira atas keberhasilanmu. Misalkan, ada sepasang sahabat. Si A dan B. Si B sedang bergembira karena berhasil meraih peringkat pertama dalam perlombaan tingkat internasional. Si A yang mengetahuinya pun ikut berbahagia akan keberhasilan tersebut dan memberi apresiasi terhadap si B atas keberhasilannya.
- Ia mencegah orang lain berbicara jelek tentang dirimu. Misalkan, kita memiliki sorang teman. Sebut saja namanya X. Si X sedang berkumpul bersama dengan teman-temannya. Pada saat itu, teman-teman si X membicarakan hal-hal buruk tentang diri kita. Si X yang mengetahuinya pun langsung mencegah teman-temannya melakukan hal tersebut karena hal seperti itu tidak patut dilakukan.
- Ia menyetujui setiap orang yang memuji dirimu. Misalkan, teman kita si X sedang berkumpul dengan teman-temannya. Teman si X memuji diri kita karena kita mampu melakukan sesuatu yang mungkin sulit dilakukan oleh orang lain. Pada saat itu, si X juga menyetujui tindakan temannya yang sedang memuji diri kita. Nah, itulah pengertian yang sebenarnya dari makna sahabat yang baik.
Marilah kita merefleksikan diri kita bersama, apakah sudah sesuai dengan kriteria sahabat sejati yang dijelaskan oleh Sang Buddha. Jika sudah, mari kita terus berlatih dan tingkatkan agar kita dapat menjadi teman sejati untuk teman-teman kita dan agar kita juga bisa memilah mana teman yang dapat membawa kita kearah kebahagiaan, bukan malah sebaiknya membawa kita kita kedalam penderitaan. Selama kita hidup kita pasti membetuhkan sahabat, sahabat yang selalu mengarahkan kita menuju lepasnya penderitaan.
Sumber: Dhammadana Para Dhammaduta 4